Wednesday 24 March 2010

TUJUH PULUH RIBU HIJAB


Assalamualaikum...

Hidupku segalanya demi Allah....
Puisi yang memahamkan kita akan hakikat hidup....
Tanya semula pada diri kita adakah selama ini hidup kita demi Sang Pencipta???

Renung dan hayatilah....
Sebuah puisi tentang "TUJUH PULUH RIBU HIJAB"

betapa jauh perjalanan....
tujuhpuluhribu hijab ini,
ya Allah....
betapa tebalnya mega....
tujuhpuluhribu hijab....
menerawangi cahaya-Mu,
ya Allah....
betapa tak terdaya ....
untuk menempuh satu makam nafsu....
ke satu makam nafsu....
selaksa tujuhpuluhribu hijab,
ya Allah....
di tengah gurun pasir kafilah....
kamilah unta-unta yang bebal dan tersesat....
memikul beban dosa mencari-Mu,
ya Allah....
di tengah lautan perjuangan....
kamilah armada yang tewas....
dikeroyok nafsu maha dahsyat maha gelora,
ya Allah....
di manakah tersimpan kunci ajaib....
untuk membuka tujuhpuluhribu peti laduni....
di dasar langit-Mu,
ya Allah....
di manakah taman-taman cahaya....
yang bersemadi para kekasih bertasbih memuji-Mu....
dalam setiap detik dalam setiap titik....
dalam setiap fana dalam setiap syuhud....
di sebalik kami yang igau....
dalam tembok-tembok penjara dunia....
sesempit tujuhpuluhribu hijab ini,
ya Allah....
ya Allah
betapa rindunya kami kepada-Mu....
terasing siang dan malam....
tanpa bicara tanpa pendengaran tanpa penglihatan....
terkambus asyik di syurga kencana....
lepaskan kami, ya Allah....
dari tujuhpuluhribu pintu gerbang....
yang menutupi mata hati kami....
ya Allah,
betapa jahilnya kami....
tidak mengenal-Mu....
dalam pernafasan tujuhpuluhribu hijab....
yang kami sedut yang kami hembuskan....
dari setiap denyutan nadi....

ya Allah,
betapa kami ini buta huruf....
kami sebenarnya tak mampu mengeja....
tujuhpuluhribu huruf maknawi....
yang terhijab pada nama-Mu....
ya Allah,
betapa dekatnya Kau....
lebih dekat dari urat leher kami....
namun kami masih engkar mencari-Mu....
di luar diri kami yang tujuhpuluhribu hijab....

ya Allah
kurniakan kami rindu Musa....
bukan serpihan debu Thursina....
mata kamilah yang buta....
kerana tak memandang Wajah-Mu....
di benua tujuhpuluhribu hijab ini....
telinga kamilah yang tuli....
kerana tak mendengar ayat-ayat-Mu....
lidah kamilah yang bisu....
kerana tak bersyukur kepada-Mu....

Puisi yg digarap oleh Adik ana sendiri.
Ingin ana kongsikan kepada semua..
Wassalam..

0 comments:

Post a Comment

 

Dzatun Nithaqaini Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template